Monday 2 May 2016

2 Alat Bantu Visual Untuk Meningkatkan Presentasi Public Speaking Anda




Pada materi sebelumnya, kita telah sama – sama mengetahui bagaimana caranya membuat materi public speaking yang ingin kita sampaikan kepada audiens, tentunya dengan baik, teratur, dan ketika disampaikan pun akan luar biasa.

Kini kita akan membahas, bagaimana menggunakan alat bantu visual sebagai pendukung dari materi – materi public speaking yang akan sampaikan nantinya.

Mengapa alat bantu visual begitu penting dalam aktivitaspublic speaking? Hal ini sangat berhubungan erat dengan sifat dasar manusia yang menerima informasi sebanyak 55% dari aspek visual menggunakan indera visualnya. Dibandingkan dengan indera yang lain, indera visual memiliki peran yang paling banyak dan paling sering digunakan manusia untuk menerima informasi yang ada. 

Di sisi lain, alat bantu visual memaksa otak dan pikiran audiens anda untuk menghubungkan tampilan dari alat visual dengan apa yang sedang anda bicarakan dan sampaikan. Kondisi seperti ini membuat audiens kita tetap terbangun dan fokus kepada hal – hal yang sedang kita sampaikan pada saat itu.

Paling penting adalah alat bantu visual mampu mempermudah audiens untuk mengerti pembahasan dan topik yang sedang anda sampaikan. Lebih lanjut, apapun yang anda perlihatkan kepada audiens anda melalui alat bantu visual tersebut akan lebih mudah diingat oleh mereka, sehingga ketika ia melihat gambar tersebut di tempat lain, mereka akan teringat dengan materi anda.

Tentu kita harus berterimakasih pada perkembangan teknologi saat ini. Kita memiliki LCD Proyektor untuk menemani setiap materi kita ketika disampaikan di depan para audiens, hampir ditiap tempat alat bantu visual ini tersedia. Atau paling tidak papan tulis dengan alat tulisnya yang mampu membantu kita untuk memvisualisasikan materi kita. Karena itulah, tidak ada alasan lagi untuk tidak menggunakan alat bantu visual dalam public speaking.


1. Flip Charts

Sebuah alat yang menyediakan kertas dalam ukuran yang cukup besar (kertas plano), dipasangkan pada engsel – engsel portable yang dibentuk sedemikian rupa. Bisa dibalik – balik sesuai dengan kebutuhan, dan kertasnya pun berwarna cerah. Alat bantu visual jenis ini sangat efektif digunakan untuk jumlah skala audiens kecil hingga menengah, biasanya 20 orang atau kurang. 

Kalaupun lebih, biasanya digunakan alat bantu video camera yang ditampilkan ke layar besar melalui LCD Proyektor untuk memperbesar tampilan flipchart tersebut. Anda bisa menggunakan spidol berukuran besar untuk menulis di kertas flipchart tersebut. Sangat disarankan untuk menggunakan spidol berwarna, agar alat bantu visual ini bisa semakin maksimal penggunaannya, dan audiens anda pun merasa lebih nyaman melihatnya.

Kekuatan dari flipchart yang tidak dimiliki oleh alat bantu visual lainnya adalah flipchart mampu digunakan untuk menggambar dan menuliskan sesuatu yang berhubungan dengan materi anda ketika anda sedang menyampaikan materi tersebut.

Banyak pembicara mengadopsi dan menggunakan alat bantu visual ini, alasannya karena dibandingkan dengan power point, flipchart memberikan keleluasaan dalam gerak dan ekspresi pembicara ketika sedang menyampaikan materi yang ada. Di sisi lain, flipchart pun mampu digunakan untuk memperkuat, mengulangi, dan mempertegas poin – poin materi yang sedang disampaikan oleh pembicara dengan gerakan yang ada.

2. Power Point Presentation

Di zaman yang dikelilingi dengan kemajuan yang luar biasa saat ini, menggunakan komputer, LCD Proyektor, dan Microsoft Power Point atau sejenisnya merupakan hal yang wajar dan normal. Teknologi ini memberikan kita kemampuan untuk memproduksi suatu alat bantu visual yang dramatis, resolusi tinggi, animasi, dan simulasi.

Saat ini, teknologi komputer yang berdasarkan pada visual menjadi standarisasi yang umum dan banyak kita temukan di berbagai macam aspek. Seperti teknisi, pendidikan, bahkan bisnis sekalipun.
Kekuatan dari alat bantu visual bernama power point ini adalah ia mampu digunakan secara efektif baik pada jumlah audiens yang sedikit maupun banyak, juga untuk menyampaikan dan memperlihatkan poin – poin materi yang sederhana atau rumit sekalipun.

Bahkan saat ini, seorang pembicara bisa menggunakan sebuah pointer, yakni alat yang bekerja layaknya remote control untuk mengendalikan tampilan dari slide presentasi yang ditampilkan. Sehingga ketika berjalan, duduk, menyampaikan materi, dan lain sebagainya pembicara tetap mampu mengendalikan slide presentasi yang ingin dia tampilkan.

Hanya saja, tantangan untuk membuat dan menyiapkan alat bantu visual ini adalah kita harus mampu untuk membuatnya tetap simple. 


1. Tata huruf (Font)

Tidak hanya berkaitan dengan ukuran huruf yang digunakan dalam sebuah slide. Pemilihan huruf yang anda gunakan pada slide anda akan sangat berpengaruh pada tingkat sulit atau mudahnya slide anda dibaca oleh audiens. Pastikan anda selalu menggunakan huruf – huruf yang mudah dibaca oleh audiens, seperti Calibri, Times New Roman, Arial, Helvetica, dan lain sebagainya. Untuk pembahasan huruf yang tepat untuk digunakan, anda bisa coba sedikit mendalami tentang tipografi. Dalam tipografi, keluarga huruf Sans Serif biasanya memiliki kemampuan untuk mudah dibaca.

Jika bagi anda huruf – huruf ini terlihat kurang bergaya, membosankan, dan lain sebagainya. Maka segera buang jauh – jauh pemikiran itu. Audiens anda justru akan berterimakasih kepada anda, karena anda menggunakan huruf – huruf yang membuat mereka mudah untuk membaca slide anda.

2. Tata warna (Colors)

Pastikan anda memilih warna yang membuat slide presentasi anda mudah untuk dibaca. Ingat, teks yang berwarna merah jika diletakkan di atas latar belakang yang berwarna hitam maka akan sangat sulit untuk dibaca, begitu pula sebaliknya. Sangat tidak dianjurkan menggunakan warna yang saling bertabrakan seperti itu.

Anda bisa mencoba menggunakan latar belakang yang berwarna agak pucat dan meletakkan di atasnya teks yang berwarna gelap, hitam, dan sejenisnya. Atau anda bisa menggunakan latar belakang gelap, hitam, atau coklat dan meletakkan teks berwarna putih di atasnya. Susunan warna seperti ini membaut slide anda menjadi mudah untuk dibaca. Sederhananya adalah jangan menabrakkan warna gelap dengan gelap, dan terang dengan terang. Karena jika anda lakukan, anda justru akan menyiksa audiens anda.

Perlu diingat pula, bahwa slide presentasi anda hanya membawa 3 (tiga) warna, paling maksimal. Jika lebih, maka slide presentasi anda akan menjadi kacau dan tak menarik.

Jika anda takut slide presentasi anda terlalu monoton, anda bisa mencoba memasukkan gambar yang sesuai dengan yang anda inginkan. Tentu, anda pun harus melakukan penyesuaian warna unsur – unsur di slide anda tersebut sesuai gambar yang anda masukkan tadi.

3. Sederhana, efisien, dan optimal

Tentu ini hal yang penting. Seringkali kesalahan krusial dilakukan oleh banyak pembicara ketika menggunakan slide presentasi sebagai alat bantu visualnya. Kesalahan krusial itu berupa membacakan isi slide kepada audiens anda, hal ini bukannya menambah kesan baik audiens kepada anda tapi justru sebaliknya. Slide presentasi yang anda tampilkan bukan untuk dibacakan, tapi untuk menampilkan ‘hanya’ poin – poin dari materi yang ingin dan sedang anda sampaikan. Bahkan, slide presentasi hanya memperlihatkan kilasan dari poin anda, sedang yang memperjelasnya sejelas – jelasnya adalah anda sendiri ketika anda menyampaikannya kepada audiens anda.

Perlu diingat pula untuk tidak menggunakan bullet terlalu banyak, karena hal ini hanya akan membuat slide presentasi anda tampak rumit dan membosankan, hingga membuat audiens anda menjadi pusing dan tidak berminat lagi mendengarkan anda.

Jika anda perlu menampilkan grafik, maka pastikan anda tidak menampilkannya secara detail. Cukup tampilkan poin – poin grafik yang perlu diketahui oleh audiens, karena memang audiens tidak perlu tahu semuanya. Mereka hanya perlu statistik terpenting, poin kunci dari grafik tersebut. Hal ini akan membuat grafik anda menjadi sederhana dan tentunya mudah dimengerti.

4. Sedikit itu lebih banyak

Salah satu fasilitas yang ada dalam power point adalah kemampuannya untuk memberikan animasi, gerak pada objek – objek yang ada di slide presentasi kita. Anda tentu boleh menggunakannya. Namun, sangat tidak dianjurkan untuk menggunakannya secara berlebihan dengan cara memberikan animasi pada masing – masing kata, gambar, teks, dan lainnya pada slide presentasi anda.

Jika anda melakukannya, anda tidak hanya akan mengganggu audiens anda, tapi juga membuat mereka menjadi pusing bahkan bisa jadi marah besar kepada anda. Berhati – hatilah!

Intinya adalah flip chart sangat efektif untuk digunakan di hadapan audiens yang berjumlah 20 orang atau kurang, di sisi lain flipchart memiliki kekuatan untuk mampu menggambarkan dan menuliskan sesuatu ketika anda sedang menyampaikan materi anda. Adapun power point, ia mampu digunakan dengan maksimal baik di hadapan audiens yang berjumlah kurang dari 20 orang, atau lebih. 

Kemampuannya untuk membuat animasi, dramatis, dan lainnya sangat luar biasa. Tapi, ada hal – hal yang perlu diingat ketika anda akan menggunakannya, yakni tata huruf, tata warna, simple, dan sedikit itu lebih banyak. Jika pun anda ingin menggabungkan keduanya, maka hal itu tentu lebih luar biasa lagi.



SEMOGA BERMANFAAT!


No comments:

Post a Comment